BULAN MUHARRAM: KEUTAMAAN, AMALAN, LEGENDA DAN MITOS DI DALAMNYA


Alhamdulillah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Muharram 1438 H, yang berarti mengawali tahun baru 1438 H dan meninggalkan tahun 1437 H. Kita bersyukur kepada Allah Ta’ala atas kesempatan hidup yang masih diberikan kepada kita. Semoga kita dapat melaksanakan risalah ibadah secara ikhlas dan benar. Dan semoga kita serta seluruh umat Islam di tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu dan tahun yang akan datang akan lebih baik lagi dari tahun ini.

KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM

Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah. Empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram [640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri [641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At Taubah: 36)

[640] Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.

[641] Maksudnya janganlah kamu Menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan Mengadakan peperangan.

Continue reading

Posted in Artikel, Hadis, mistis, Pemikiran | Tagged , , , , , | 3 Comments

Refleksi Qurban 1437 H


​* Allah tidak pernah mengambil sesuatu dari hamba yang dicintai kecuali Allah ganti dengan yang lebih baik atau mengabadikannya di surga. (Ismail disuruh disembelih) 

* Jadikan hewan yang kita qurbankan sebagai bentuk persembahan & rasa syukur kita kepada Allah.

* Dibalik itu, yakinkan dalam diri bahwa Qurban tahun ini akan Allah ganti

* Niatkan dalam hati supaya tahun depan & tahun-tahun berikutnya kita bisa Istiqomah melaksanakan sholat Idul Adha sekaligus Qurban di tanah suci Mekkah.

* Selalu ingat bahwa Qurban diperintahkan setelah sholat, jadi jangan pernah lupa, lalai apalagi berani meninggalkan sholat. (QS. Al-Kautsar). Jika sudah selalu malas atau tidak pernah mau sholat, maka mintalah kepada ulama/ustadz supaya “disholatkan”

* Jika tahun ini kita sudah mampu Qurban, apalagi jika ada yang memaksakan Qurban karena merasa sudah rutin tiap tahun, maka yakinlah bahwa saat ini kita sedang mengabadikan nikmat Allah. Dan jika suatu saat nanti Allah membalas semua pengorbanan kita, maka berikanlah & kembalikanlah kepada Allah minimal 2,5 %.  Caranya; banyak sodaqoh, infaq kemanapun untuk dakwah Islam, membantu faqir miskin, dll. Niscya selalu Allah tambah min haitsu laa yahtasib (rizki yang tidak pernah diduga).

* Jika kita belum mampu ibadah Qurban, maka berqurbanlah sesuai kemampuan kita. Jangan cuma bisa Qurban perasaan. Orang tua dulu selalu mengajarkan; usahakan tiap tahun berqurban. Ga mampu unta – ya sapi, ga mampu sapi – ya kambing, ga mampu kambing – ya ayam, ga mampu ayam – ya apapun harta kita yang bisa kita korbankan. Jangan lupa tiap qurban sambil niat supaya tahun depan bisa qurban lagi yg lebih baik. 

* Kok bisa korban selain unta, sapi & kambing? Namanya korban sudah pasti bisa, yang ga bisa itu masuk kategori Qurban alias قربان atau اضحية. Paling tidak dengan korban selain hewan yang disyariatkan, ada satu ikhtiar bahwa kita memang benar-benar ingin Qurban dan supaya Allah mengabulkannya secepat mungkin.

* Contoh ikhtiar atau belajar Qurban bisa melalui patungan beli kambing dari beberapa orang, semampunya saja. Yang penting saat mau disembelih, niatkan qurban untuk ummat Islam (berarti yang patungan kambing juga termasuk ummat Isam kan).
Wallahu a’lam.

Posted in Pemikiran | Tagged , , , | Leave a comment

Hukum Membaca Al-Qur’an dengan Irama atau Lagu


Senandung Al-Qur'an

Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dalam satu forum Senandung Al-Qur’an yang mudah-mudahan wasilah forum ini, Allah SWT meridhoi kita semua. Amin Allohumma Amin.

Dalam kesempatan kali ini, al-Haqir Umar Al-Faruq akan menguraikan kelanjutan dari kajian kita yang lalu, yakni terkait dengan pandangan fuqoha tentang هَلْ تَجُوْزُ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ بِالتَّلْحِيْن   (apakah boleh membaca Al-Qur’an dengan irama atau lagu).

View original post 750 more words

Posted in Pemikiran | Leave a comment